Lantai sebagai salah satu bagian dari struktur rumah memiliki fungsi pokok tumpuan kaki berpijak dan tempat berdirinya semua barang-barang rumah tangga. Namun saat ini lantai memiliki fungsi ganda mengiringi perkembangan teknologi dalam bidang disain interior dan kemajuan peralatan bangunan. Kita dapat memilih beranekaragam jenis lantai mulai dari yang berukuran kecil hingga yang paling besar sekalipun. Dengan harga yang murah hingga harga yang mahal pula.



Namun kadangkala tidak sempat terpikir oleh kita mengenai jenis lantai yang mana sesuatu yang akan kita gunakan dan bagaimana karakteristiknya, kekurangan dan kelebihannya. Pengetahuan tentang hal ini sangat penting sebelum kita berbelanja ke toko material bangunan dan menentukan jenis lantai yang akan dibeli. Sehingga melalui berbagai pertimbangan yang matang kita tidak akan kecewa diakhir.

Mengetahui jenis lantai dan karakteristiknya 

Penggunaan aneka jenis lantai untuk rumah juga harus disesuaikan dengan karakteristik dan model rumah terutama interiornya. Berikut ini beberapa macam lantai berdasarkan corak dan tekstur, ukuran bahan pembuatan, pola, dan warna lantai serta kekurangan dan kelebihannya.

1. Lantai tegel Jenis lantai ini merupakan lantai paling lama digunakan sebagai bagian dari rumah. Tegel terbuat dari campuran bahan semen dan pasir beton, dan diatasnya disiram aci supaya halus. Memiliki ketebalan hingga 2,5 cm, sehingga cukup berat mengangkatnya. Jika tegel pada rumah-rumah lama yang umumnya berada di Indonesia, tegel tidak berwarna, hanya warna abu-abu sehingga kesannya membosankan. Perawatannya relatif sulit apabila terkena noda cuka atau siraman air kopi. Masih ada bekas yang menempel.  Dari sisi teknis memasangnya pun tidak secepat memasang keramik, karena ukurannya cukup berat dalam satu keping.    

2. Keramik
    Dengan beragamnya warna, ukuran, corak, pola, dan tekstur keramik, maka jenis lantai ini paling banyak dipakai orang Indonesia untuk berbagai keperluan seperti lantai carpot, lantai interior rumah, kamar mandi, bak mandi, meja dapur, dinding rumah dan pagar.     Dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kondisi keuangan kita, perawatannya juga sangat mudah. Teknik pemasangan juga sangat memanjakan tukang. Memiliki bobot yang cukup ringan per kepingnya. Corak, warna dan tekstur relatif seragam per dusnya. Kelebihan lain adalah ukuran yang beragam untuk dinding dan lantai, serta corak dan tekstur yang dapat disesuaikan dengan ruangan yang akan dipasang keramik.     Disisi lain juga terdapat kekurangan yaitu, mudah pecah jika terkena benturan ketika membawanya. Kadangkala terdapat cacat pada bagian ujung keramik terutama keramik dengan harga yang murah. Mudah tergores jika terkena benda tajam. 

3. Lantai Marmer
    Terbuat dari unsur bebatuan alam dan terdiri dari serpihan bebatuan alam yang disatukan dengan tekanan dan suhu tertentu sehingga corak dan motif asli dari batuaun tersebut tidak berubah.     Penggunaan marmer sebagai lantai rumah biasanya memiliki keunggulan seperti:    

  • Ukuran bebas tidak ada batasan seperti keramik ukuran maksimal adalah 60 cm x 60 cm.
  • Sambungan nat dapat diperkecil atau diisi dengan potogan kaca kemudian dipoles sehingga mengahsilkan tampilan yang lebih menawan dan menyatu dengan kepingan marmer yang lain.
  • Ruangan tampak seperti lebih besar karena dampak ukurannya yang luas.

Disamping itu terdapat kekurangan yang terdapat pada lantai marmer, antara lain: 
   
  • Biaya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan keramik dan granit, karena kecenderungan terhadap bahan baku yang langka dan sulit diperoleh.     
  • Proses pemasangannya relatif lebih rumit, karena harus menggunakan pisau khusus dan harus melalui proses pemolesan sebagai pekerjaan finishing.     
  • Relatif sulit dibersihkan jika terkena noda kopi, cat dan tinta.     
  • Perawatan yang relatif merepotkan karena mudah kusam, sehingga harus secara rutin dipoles ulang. 

4. Lantai granit
 Lantai granit terbuat dari batu granit yang dipoles hingga mengkilap dan memiliki daya tahan terhadap beban hingga 500 kg. Kepadatan batu granit sekitar 2,70 gram per cm³.Lantai berbahan granit sering dijumpai pada gedung mewah, mall, hotel, perkantoran yang mewah, apartemen dan saat ini mulai digunakan di rumah-rumah pribadi karena memiliki beberapa keunggulan.
  • Granit lebih tahan lama dan anti gores, tidak mudah pecah. 
  • Memiliki ukuran yang bervariasi, khususu lantai biasanya berukuran di atas 60 cm x 60 cm.
  • Lebih presisi dan sambungan nat dapat sangat kecil sehingga terkesan lebih mewah dan rata, bahkan nyaris seperti tidak ada sambungan.
  • Presentase melentur atau melenting sangat kecil dan ukuran relatif sama.
  • Dalam pemasangan tidak perlu direndam terlebih dahulu.Disamping itu terdapat juga beberapa kekurangan yang ada pada lantai granit.     
  • Memiliki varian corak dan warna yang terbatas     
  • Biaya pemasangan lebih mahal dari keramik, karena harganya memang jauh lebih mahal dari keramik.     
  • Dalam pengerjaannya, harus menggunakan mata pisau khusus yang harganya cukup mahal untuk memotong granit.     

5. Lantai Parket Kayu
Secara umum lantai parket terbuat dari kayu, baik kayu asli maupun kayu imitasi.     Pemilihan lantai dari bahan kayu ini memang terkesan lebih alami, sejuk dan bersahabat. Relatif lebih mudah pemasangannya, ringan dan terkesan adem. Beberapa kelemahannya antara lain mudah gores, tidak tahan udara lembab atau terkena air dalam waktu yang lama. Harganya pun relatif mahal, berkisar Rp 120.000 hingga 500-an ribu rupiah. Sesuai dengan spesifikasi dan bahan pembuatnya.
Penggunaan parket ini sangat cocok untuk ruangan dalam yang tidak terkena matahari langsung atau cuaca buruk lainnya. Misalnya diaplikasikan pada ruang tamu, kamar dan ruang keluarga.  

Demikian jenis - jenis lantai yang biasa digunakan untuk lantai rumah. Silakan Anda pilih mana yang paling disukai dan sesuai dengan tipe, model dan kondisi keuangan Anda.

Post a Comment

Previous Post Next Post